Back

WTI Lanjutkan Kenaikan di Bawah Area $82,00, dengan Memperhatikan ADP AS

  • WTI melanutkan kenaikannya selama lima minggu berturut-turut, turun dari $82,12, tertinggi sejak 14 April.
  • Stok minyak mentah AS turun sekitar 15,4 juta barel pada pekan yang berakhir tanggal 28 Juli.
  • Meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok dapat memberikan tekanan pada harga WTI.
  • Para pelaku pasar akan memantau data Ketenagakerjaan Swasta ADP menjelang data Nonfarm Payrolls pada hari Jumat.

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar angka $81,94 sejauh ini pada hari Rabu. Harga WTI turun dari $82,12, tertinggi sejak 14 April, didukung oleh

American Petroleum Institute mengindikasikan pada hari Selasa bahwa stok minyak mentah AS turun sekitar 15,4 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 28 Juli setelah naik 1.319 juta barel pada pekan sebelumnya. Para analis memprakirakan penurunan sebesar 1,37 juta barel.

Harga WTI naik tipis selama lima bulan berturut-turut karena ekspektasi bahwa Arab Saudi akan melanjutkan pengurangan produksi secara sukarela hingga September dan memperketat suplai global. Meskipun demikian, Arab Saudi akan memperpanjang batas produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph) hingga September. Produksi minyak mentah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun 840.000 barel per hari (bph) dari bulan Juni ke Juli, menjadi 27,34 juta bph, menurut Reuters.

Meskipun begitu, meningkatnya ketegangan antara AS-Tiongkok mungkin memberikan tekanan pada harga WTI. Pemerintah Tiongkok pada hari Senin mengumumkan pembatasan ekspor drone tertentu dan peralatan terkait drone ke Amerika Serikat, dengan alasan "keamanan dan kepentingan nasional." Pembatasan ini akan mulai berlaku pada 1 September, menurut kementerian perdagangan. Perlu dicatat, Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar Tiongkok untuk drone. Selain itu, Presiden AS Joe Biden berencana untuk menandatangani sebuah perintah eksekutif yang membatasi investasi teknologi AS di Tiongkok pada pertengahan Agustus.

Para pelaku pasar akan memantau Ketenagakerjaan Swasta ADP, Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan, dan Biaya Tenaga Kerja per Unit di minggu ini. Acara penting minggu ini adalah laporan Nonfarm Payrolls, yang akan dirilis pada hari Jumat. Acara-acara ini dapat berdampak signifikan pada harga WTI dalam mata uang USD. Para trader minyak akan mengambil isyarat dari data tersebut dan menemukan peluang perdagangan di sekitar harga WTI. Selain itu, berita utama seputar perkembangan rencana stimulus di Tiongkok dan ketegangan baru antara AS-Tiongkok juga akan menjadi fokus.

Penurunan Peringkat Kredit AS Seharusnya Tidak Berdampak Langsung pada Pasar Keuangan – Goldman Sachs

"Penurunan peringkat kredit AS oleh Fitch Ratings seharusnya hanya memiliki sedikit dampak langsung pada pasar keuangan,"
อ่านเพิ่มเติม Previous

Indeks Dolar AS: DXY Abikan Imbal Hasil yang Lebih Lemah untuk Merebut Kembali 102,00

Indeks Dolar AS (DXY) mengambil tawaran beli yang memangkas penurunan harian pertama dalam tiga hari di level tertinggi sejak awal Juli di tengah peng
อ่านเพิ่มเติม Next