Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Bertahan di Atas $29,50 karena Powell dari The Fed Berubah Menjadi Dovish
- Harga perak menguat karena Ketua The Fed Jerome Powell percaya bahwa bank sentral akan kembali ke jalur disinflasi.
- Perak yang tidak memberikan imbal hasil mungkin menguat karena data inflasi AS baru-baru ini meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada tahun 2024.
- Safe-haven Perak mungkin menarik investor karena pasukan Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza selatan pada hari Selasa.
Harga perak (XAG/USD) melanjutkan kenaikan beruntun untuk hari kelima, diperdagangkan di kisaran $29,70 per troy ons selama sesi Asia pada hari Rabu. Harga perak kemungkinan didukung oleh reaksi investor terhadap pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang agak dovish.
Pada hari Selasa, Powell mengatakan bahwa The Fed kembali ke jalur disinflasi. Namun, Powell ingin melihat bukti lebih lanjut sebelum memangkas suku bunga karena ekonomi dan pasar tenaga kerja AS tetap kuat, demikian dikutip dari Reuters.
Selain itu, Presiden Federal Reserve Bank Chicago Austan Goolsbee memperingatkan pada hari Selasa selama wawancara dengan CNBC, menyatakan, "Saya melihat beberapa tanda peringatan bahwa ekonomi riil melemah." Goolsbee lebih lanjut menyebutkan bahwa kemajuan menuju target inflasi 2% The Fed dapat berakselerasi lebih cepat dari yang diantisipasi.
Harga logam mulia ini juga menguat karena data inflasi AS baru-baru ini meningkatkan ekspektasi Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024. Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS meningkat 2,6% dari tahun ke tahun di bulan Mei, turun dari 2,7% di bulan April. Suku bunga yang lebih rendah dapat memicu permintaan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Perak.
Ketegangan geopolitik masih berlanjut di Timur Tengah karena Israel mengintensifkan operasinya di Gaza, mendorong warga Palestina untuk mengungsi dari Khan Younis di tengah kekhawatiran akan adanya serangan lebih lanjut. Pasukan Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza selatan pada hari Selasa, yang menyebabkan pengungsian yang meluas di kalangan warga Palestina. Perkembangan ini, yang dilaporkan oleh Reuters, menyoroti ketegangan yang meningkat dan dapat meningkatkan permintaan untuk aset safe haven seperti Perak.