GBP/USD tetap di Bawah 1,3050 Menyusul Data Tenaga Kerja Inggris

• GBP/USD tetap lemah setelah rilis data ketenagakerjaan Inggris yang beragam pada hari Selasa.
• Tingkat Pengangguran ILO Inggris (Kuartal) (Agustus) turun ke 4,0%, turun dari angka 4,1% di bulan Juli.
• Kashkari dari The Fed menegaskan kembali pendekatan bank sentral yang bergantung pada data, menyoroti pelonggaran tekanan inflasi yang sedang berlangsung bersamaan dengan pasar tenaga kerja yang kuat.

GBP/USD melemah setelah mencatat kenaikan dalam dua sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,3040 selama jam perdagangan Asia hari Selasa. Pasangan mata uang ini tetap melemah menyusul rilis data ketenagakerjaan yang beragam dari Inggris.

Tingkat Pengangguran ILO Inggris turun menjadi 4,0% dalam tiga bulan menjelang bulan Agustus, turun dari angka 4,1% di bulan Juli dan di bawah prakiraan pasar sebesar 4,1%. Perubahan Ketenagakerjaan untuk bulan Agustus menunjukkan peningkatan sebesar 373.000, naik dari 265.000 di bulan Juli. Sementara itu, Penghasilan Rata-rata tidak termasuk Bonus naik 4,9% tahun ke tahun dalam tiga bulan hingga Agustus, sesuai dengan ekspektasi, meskipun sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 5,1% yang tercatat di bulan Juli.

Dolar AS (USD) didukung oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan menghindari penurunan suku bunga yang agresif, menyusul laporan pekerjaan yang kuat dan kekhawatiran akan inflasi AS yang tetap tinggi. Menurut CME FedWatch Tool, pasar saat ini memprakirakan probabilitas 88,2% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan November, tanpa antisipasi penurunan 50 basis poin yang lebih besar.

Pada hari Senin, Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Minneapolis, Neel Kashkari, menegaskan kembali pendekatan The Fed yang bergantung pada data. Kashkari menegaskan kembali pandangan para pengambil kebijakan The Fed mengenai kekuatan ekonomi AS, mencatat pelonggaran tekanan inflasi yang terus berlanjut dan pasar tenaga kerja yang kuat, meskipun ada kenaikan tingkat pengangguran secara keseluruhan baru-baru ini, demikian Reuters.