EUR/USD: Berpotensi Menekan Serendah 1,14 Dalam Beberapa Bulan Mendatang – Rabobank

Euro telah bergeser lebih rendah di balik komentar dovish European Central Bank (ECB). Ekonom di Rabobank melihat risiko bahwa posisi beli EUR akan dipangkas lebih jauh karena covid-19 kembali memukul ekonomi Zona Euro. Sementara itu, USD akan memperoleh keuntungan dari penurunan tambahan dalam selera risiko, meskipun hasil pemilu AS jelas akan menjadi petunjuk arah.

Kutipan utama

“Kami melihat ruang untuk bergerak menuju level 1,16 dalam tampilan satu hingga tiga bulan. Bergantung pada jalur pandemi dan hasil pemilu AS, kami melihat ruang lingkup untuk turun ke area 1,14 dalam beberapa bulan mendatang."

“ECB menjanjikan tindakan moneter lebih lanjut segera dan pasar berspekulasi bahwa penurunan suku bunga deposito bisa menjadi tindakan yang sedang dipertimbangkan. Mendorong suku bunga deposito lebih jauh ke wilayah negatif kemungkinan akan membebani EUR dan berfungsi sebagai pengingat bahwa Fed adalah satu-satunya bank sentral G10 yang secara eksplisit menjauhi kebijakan suku bunga negatif."

“Terlepas dari dampak pada USD baik dari krisis covid-19 atau pemilu AS, kami berpendapat bahwa kenaikan posisi beli EUR selama musim semi dan musim panas semakin tampak sangat berat. Data spekulan CFTC menunjukkan bahwa telah ada beberapa pemangkasan kembali posisi ini dari puncak musim panas dan aksi harga minggu ini mengindikasikan keadaan tersebut terus berlanjut di sesi-sesi baru-baru ini. Kami berpendapat tren ini akan berlanjut menjelang pertemuan kebijakan ECB berikutnya pada bulan Desember."

"Terlepas dari kemajuan yang dibuat oleh UE dalam mengumumkan Dana Pemulihan musim panas ini, ke depan EUR masih dapat terbebani oleh kurangnya perkembangan baru di seputar reformasi kerangka fiskal di kawasan."

“Ada kekhawatiran bahwa gugatan terhadap hasil pemilu tahun ini bisa menjadi kejadian yang jauh volatile, menyusul protes Black Lives Matter dan meningkatnya pengangguran, dapat memicu keresahan sosial. Hasil seperti itu kemungkinan akan memicu permintaan aset-aset safe-haven termasuk USD."