Pasar Saham Asia: Pertahankan Kinerja Hangat di Tengah Suasana Risk-Off

• Perdagangan saham Asia sebagian besar bervariasi pada hari ini mengikuti isyarat beragam dari Wall Street.
• Nikkei Jepang memimpin kenaikan setelah data PDB mengatakan ekonomi berkembang lebih dari yang diperkirakan.
• Penghindaran risiko pada meningkatnya kekhawatiran penyebaran cepat varian Delta virus Corona membuat investor tetap waspada.

Saham diperdagangkan dengan nada beragam di Asia pada hari ini menyusul kinerja yang lesu di Wall Street pada sesi semalam.

Investor tetap berhati-hati saat mereka kembali dari liburan Hari Buruh di sesi AS. Suasana penghindaran risiko membebani sentimen pasar karena kegelisahan virus Corona terus mengguncang kepercayaan para pedagang.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3%.   

Nikkei 225 Jepang naik 0,82% mendekati level tertinggi enam bulan di 30.162 sementara naik untuk delapan sesi berturut-turut. Sentimen didorong setelah revisi naik data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang Q2 mengkonfirmasi negara itu masih tidak dalam resesi. Ekonomi tumbuh 0,5% di Q2 dibandingkan dengan ekspektasi pasar 0,3%.

Shanghai Composite Index naik 0,3%, melayang di sekitar level tertinggi tujuh bulan setelah Wakil Gubernur People's Bank of China (PBoC) Pan Gongsheng menegaskan bahwa Tiongkok akan mempertahankan kebijakan moneter yang hati-hati.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,07%, Kospi Korea Selatan diperdagangkan turun 0,03%.

ASX 200 kehilangan 0,2% setelah New South Wales (NSW) melaporkan 1.480 kasus baru virus Corona baru, naik dari 1.220 sehari sebelumnya. Lebih lanjut Reserve Bank of Australia (RBA) memperingatkan dalam pertemuan kebijakan moneter September bahwa PDB negara itu diperkirakan akan turun di Q3.

Indeks Dolar AS (DXY) berdiri kuat di atas 92,50 dengan kenaikan 0,05%.